Bilangan Asosiatif – Angka adalah unit matematika terkecil yang didefinisikan dalam beberapa cara. Angka adalah kumpulan angka tertentu yang ditentukan. Contoh angka: 1 (def. “Satu”), -8 (def. “Delapan” “”) dll. Contoh angka: 1, 2, 3, 4, … dll (def. “Bilangan asli”)
Garis bilangan dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan bulat. Ketika sebuah angka ditambahkan ke bilangan bulat positif, panah menunjuk ke kanan, dan ketika ditambahkan ke bilangan bulat negatif, panah menunjuk ke kiri. Angkanya “dari kanan”, angka yang lebih besar “dari kiri” lebih kecil, garis ini horizontal, atau jika dilihat secara horizontal garis ini.
Bilangan Asosiatif
5 Rentang Angka Coba isi rentang angka di bawah ini dengan angka yang benar Jawaban: 4 5 6 7 8 9 10 11
Kelas 07 Smp Matematika S1 Siswa 2017 By P’e Thea
Dia. Simbol bacaan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan nol, seperti: bilangan bulat negatif, netral, bilangan bulat positif
Deskripsi dan Contoh Baris bilangan di atas menjelaskan himpunan bilangan bulat. Panah kanan menunjukkan angka positif (bilangan bulat positif di sebelah kanan nol). • Panah kiri menunjukkan angka negatif (bilangan bulat negatif di sebelah kiri nol). • Ikuti angkanya! Kapan harga naik atau turun? Faktanya, semakin jauh nomor satu yang tepat dipertaruhkan, semakin besar. Sebaliknya, semakin banyak angka di sebelah kiri garis bilangan, semakin kecil nilai angka tersebut. Contoh : Tidak ada simbol Dibaca 1 1 2 3 Tiga -2 dikurangi dua 4 -4 dikurangi empat
Urutkan bilangan bulat dari yang terkecil ke yang terbesar, atau sebaliknya: 1, 6, 0, 5, 4, 2, 7, – 1, – 2, -3, 3 Lihat garis bawah yang bisa Anda lihat . Urutannya menjadi: -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Berdasarkan Sifat Asosiatif Pada Perkalian, Ope
11 Urutan Bilangan Bulat Mengurutkan bilangan bulat terkecil ke bilangan bulat terbesar Tandai urutan yang benar pada pertanyaan di bawah Buku Kerja, hal. 3 Latihan 1.2 Urutan Bilangan: -8, -3, -5, -1, 0, 1, -4, -7, -6, 2, -2 2, -1, 4, 0, 7, – 2 , 3, 1, 5, -3, 6 -3, 0, 4, 2, -2, 3, 1, -1, 5, -4 -8, -7, -6, -5, -4, – 3 , -2, -1, 0, 1, 2 -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 -4, -3, -2, -1, 0 , 1, 2, 3, 4, 5
Mengurutkan bilangan bulat dari terbesar ke terkecil Mengurutkan bilangan bulat dari terbesar ke terkecil memiliki cara yang hampir sama untuk mengurutkan dari yang terkecil ke terbesar, hanya saja urutannya dibalik. Mengurutkan bilangan bulat: 1, 6, 0, 5, 4, 2, 7, – 1, – 2, -3, 3 Perhatikan baris bilangan berikutnya dengan urutan menaik: 7, 6, 5, 4 , 3 , 2, 1, 0, -1, -2, -3
13 Urutan Bilangan Mengurutkan bilangan bulat dari terbesar ke terkecil Tandai urutan yang benar pada pertanyaan di bawah Buku Kerja, hal. 3 Latihan 1.2 Urutan Bilangan: -8, -3, -5, -1, 0, 1, -4, -7, -6, 2, -2 2, -1, 4, 0, 7, – 2 , 3, 1, 5, -3, 6 -3, 0, 4, 2, -2, 3, 1, -1, 5, -4 2, 1, 0, -1, -2, -3, – 4 , -5, -6, -7, -8 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3 5, 4, 3, 2, 1, 0, – 1 , -2, -3, -4
Jawablah Pertanyaan Berikut Menggunakan Sifat Asosiatif
2 2 (3 lebih dari 3) -2> -3 (-2 lebih dari -3) bisa juga ditulis -3 <-2 (-3 lebih dari – 2 ) Keduanya bentuk memiliki arti yang sama, bentuk yang berbeda Mari kita terapkan: Tentukan urutan yang benar untuk bilangan-bilangan berikut; ………………… ៩ -9 ៧ …… .. 12
Untuk mengurangi bilangan bulat, pertama-tama ubahlah menjadi bentuk tambahan. 1) Kurangi bilangan bulat positif dari bilangan bulat positif Contoh: 38 – 14 = 38 + (berlawanan dengan 14) Mengurangkan 38 dari 14 = 38 + (–14) ditambah 38 berbanding 14 adalah hal yang sama. = Lawan 14 – 14 2) Kurangi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif 21 – (–7) = 21 + (lawan –7) = = 28
3) Kurangi bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif Contoh: –32 –13 = –32 + (ke 13) = –32 + (–13) = –45 4) Kurangi bilangan negatif dengan bilangan bulat negatif –11 – ( – 9) = – 11 + (vs. −9) = –11 + 9 = –2
Tugas Produk Iht
Dia. Perkalian bilangan bulat 1) Kalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif Contoh: a) 8 × 5 = 5 × 8 = 40 b) 3 × 5 × 9 dapat dihitung 3 × 5 × 9 = 15 × 9 = 135 atau 3 × 9. = 3 × 45 = 135 2) Kalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif a) 6 × (–3) = –3 + (–3) + (–3) + (–3) + (–3) + (- 3) = −18 b) −11 × 5 = 5 × (–11) (Menyediakan real estat transisi) = (–11) + (–11) + (–11) + (–11) + (–11) = – 55
3) Mengalikan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif Contoh: a) –2 × (–3) = …. b) –7 × (–2) = ….. Bagaimana Anda menjawabnya? ? Perhatikan pola perkalian di bawah ini! A) −2 × 3 = −6 +2 −2 × 2 = −4 −2 × 1 = −2 −2 × 0 = 0 −2 × (–1) = 2 −2 × (−2) = 4 – 2 × (–3) = 6 b) Jadi diperoleh a: −7 × (–2) = 14 Jadi −7 × (–2) = 14 Keterangan: Bila bilangan positif dikali bilangan negatif a adalah bilangan Negatif . Bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif menghasilkan bilangan positif.
Contoh: 1) 36: 4 = 9 Alasan 4 × 9 = 36 2) 72: –9 = –8 Alasan –9 × (–8) = 72 3) –98: 7 = –14 Alasan 7 × (–14) = –98 4) –156: (–12) = 13 Karena (–12) × 13 = –156 Dengan membagi bilangan bulat kita memperoleh: • Bilangan positif dibagi bilangan positif adalah bilangan positif • Bilangan positif dibagi dengan satu. Bilangan negatif adalah bilangan negatif • Bilangan negatif dibagi bilangan positif adalah bilangan negatif • Bilangan negatif dibagi bilangan negatif
Operasi Perkalian Bilangan Bulat: Pengertian, Rumus, Dan Soalnya
1) Sifat umum penjumlahan (dapat dilakukan secara berurutan) Contoh: a) = = 47 b) 58 + (–49) = – = 9c) – = 47 + (–61) = –14 2) Sifat relatif perkalian ( dapat dilakukan secara berurutan) a) 12 × 4 = 4 × 12 = 48 b) 25 × (–8) = −8 × 25 = −200
1) Sifat asosiatif penjumlahan Contoh: 9 + (12 + 8) = (9 + 12) + 8 = 29 = 29 2) Sifat asosiatif perkalian 15 × 6 × 7 dapat diselesaikan dengan 15 × (6) × 7) = (15 × 6) × 7 15 × 42 = 90 × 7 630 = 630
Contoh: 25 × (40 + 2) Mudah dihitung dengan 25 × (40 + 2) = (25 × 40) + (25 × 2) = = 1050 d. Menggunakan atribut count 1) Add = 72 + (8 + 31) = (72 + 8) + 31 = = 80 + () = () + 11 = = 111 b) = () + 35 = = 80 + ( ) = () + 15 = = 115 2) Kalikan a) 35 × 14 = 35 × (2 × 7) = (35 × 2) × 7 = 70 × 7 = 490 b) 20 × 49 = 20 × (50 – 1 ) = (20 × 50) – (20 × 1) = – 20 = 980
Pdf) Operasi Hitung Bilangan Bulat Dan Sifat
24 6. Bilangan Bulat Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menaksir bilangan. Estimasi dapat dilakukan dengan menggunakan bilangan bulat. A) Bulatkan sampai satu tempat desimal. c Jika angka di desimal kedua adalah 5 atau lebih, desimal pertama ditambah satu, dan jika kurang dari 5, koma desimal kedua dihilangkan, tetapi angka di desimal pertama . Sisanya. Contoh: 1) 9,48 dibulatkan menjadi 9,5 2) 21,44 dibulatkan menjadi 21,4 b) dibulatkan ke satuan terdekat. Bila bilangan di desimal pertama 5 atau lebih maka satuannya dijumlahkan (ditambahkan) dan bila kurang dari 5 desimal dikurangi tetapi satuannya tetap. 1) 5,72 dalam 6 putaran 2) 27,32 dalam 27 putaran
C) Bulatkan sampai hampir sepuluh. Jika jumlah unit 5 atau lebih, sepuluh bertambah (satu) dan jika kurang dari 5 jumlah unit dilewati tetapi sepuluh dipertahankan. Contoh: 1) Pembulatan 36 ke 40 2) Pembulatan 93 ke 90 d) Pembulatan ke ratusan. Jika angka sepuluh adalah 5 atau lebih, ratusan dijumlahkan (ditambah) dengan satu, dan jika kurang dari 5, maka sepuluh dan satu dikurangi, tetapi tetap ratusan. 1) 678 dibulatkan menjadi 700 2) 142 dibulatkan menjadi 100
Contoh 1: Perkirakan hasilnya ke satuan terdekat! Dia. 8, 3 + 6, 3 = …. b. 3,56 × 7,18 =…. Jawab: A. 8, 3 + 6, 6 kira-kira = 15 b. 3,56 × 7,18 adalah sekitar 4
Operasi Bilangan Bulat
Asosiatif, contoh asosiatif, makna asosiatif, bilangan, gambar asosiatif, array asosiatif, asosiatif distributif, interaksi asosiatif, asosiatif adalah, asosiatif mtk, sifat asosiatif, penjumlahan asosiatif