Penyajian Data Dalam Bentuk Daftar – Grup 2 | Dua Prijono | Ida Adinda | Putri Hidayanti | Tias Setiorini | Insya Ayu Tresna Ilahi | Dhanu Dwi Satria
2 Penyajian data merupakan salah satu tugas untuk memahami dan menganalisis laporan penelitian sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Penyajian data dipengaruhi oleh penskalaan dinamis. Informasi yang diberikan harus sederhana dan jelas sehingga mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan untuk evaluasi atau perbandingan lebih lanjut dan untuk memudahkan pengamat memahami apa yang kita sajikan.
Penyajian Data Dalam Bentuk Daftar
Metode Data Kualitatif Data Kuantitatif Grafik Dim. Frekuensi Dist. Frekuensi Relatif % Area. Tab Silang Berulang D A T A Grafik Batang Grafik Lingkaran Grafik Kecamatan. Cum berulang. Kabupaten sering relatif Cum. Plot sebar daun pucuk
Soal Ulangan Harian Matematika Materi Statistik Kelas 5
Menyajikan hasil pengolahan data dengan menggunakan kalimat. Misalnya: “Di kota X, sebanyak 90% anak sekolah dasar yang mengidap penyakit Y tinggal di desa nelayan.”
Ini dibagi menjadi 2: umum, khusus. Tabel Lengkap: Berisi semua data/variabel dari survei. Untuk data numerik, ini berisi angka absolut/nilai awal. Tabel Pengecualian : Berisi data hasil “Exceptions” dari tabel umum/tabel utama. Tujuan: Menyajikan informasi dalam format sederhana, mendemonstrasikan komunikasi.
Skala Data: Kategori: Nama: Normal Bentuk: Garis Skala Data: Kontinu (Interval: Proporsi) Bentuk: Pai Skala Data: Kategori (Nominal: Normal) Bentuk: Histogram Bentuk: Piktogram
Tentukan Banyak Siswa Yang Memperoleh Nilai Pada Diagram Batang Berikut, Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Sd
Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan jumlah data dalam setiap kategori dan bahwa setiap data tidak dapat masuk ke dalam dua kategori atau lebih. Tujuannya adalah untuk membuat informasi informatif dan mudah dipahami.
9 Data distribusi frekuensi harus disajikan secara ringkas dan jelas, baik kualitatif maupun kuantitatif, agar mudah dipahami. Salah satu cara meringkas data adalah dengan distribusi frekuensi, yaitu mengklasifikasikan data ke dalam beberapa kelompok (kelas) kemudian menghitung jumlah data yang masuk ke dalam masing-masing kelas. Interval frekuensi Jumlah Frekuensi 1-5 4 6-10 3 7 11-15 11 16-20 2 13 21-25 5 18 26-30 6 24 31-35 27 36-40 31 41-45 50 4
Misalnya, untuk 20 pemilih, kami memiliki data kualitatif untuk tiga partai terpilih, yaitu partai A, B, dan C. Hasil pemilihan 20 orang adalah sebagai berikut.
Membuat Diagram Lingkaran Untuk Data Secara Gratis
No Partai Frekuensi 1 A 8 2 B 7 3 C 5 Jumlah 20 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat bahwa dari 20 pemilih yang ada, mayoritas memilih partai A yaitu 8 orang. Yang memilih partai B sedikit lebih sedikit, yakni 7 orang. Sedangkan partai C pemilihnya sangat sedikit, yakni 5 orang.
Distribusi frekuensi relatif adalah ringkasan kumpulan data dalam bentuk tabel yang menunjukkan frekuensi relatif untuk setiap kategori. Distribusi frekuensi persentase adalah ringkasan sekelompok data dalam bentuk tabel yang menunjukkan persentase frekuensi untuk setiap kategori. Hubungan antara frekuensi, frekuensi relatif dan persentase frekuensi ditunjukkan pada tabel berikut: Persentase frekuensi suatu kelas adalah frekuensi relatif kelas tersebut dikalikan dengan 100.
Distribusi frekuensi relatif adalah ringkasan tabular dari kumpulan data yang menunjukkan frekuensi relatif untuk setiap kategori. Distribusi frekuensi persentase adalah ringkasan sekelompok data dalam bentuk tabel yang menunjukkan persentase frekuensi untuk setiap kategori. Hubungan antara frekuensi, frekuensi relatif dan persentase frekuensi ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Teknik Pengolahan Data Pada Distribusi Frekuensi
Untuk menentukan distribusi frekuensi data kualitatif, terlebih dahulu harus diketahui banyaknya satuan. Tidak seperti data kualitatif, item didasarkan pada kategori. Untuk menentukan distribusi frekuensi data numerik, ada tiga faktor yang menentukan segmentasi, yaitu jumlah segmen, lebar segmen (interval), dan batas segmen.
15 Kelas Total Y.A. Pada tahun 1926, Sturges menulis sebuah artikel berjudul “Class Differential Selection”. Dalam Journal of American Statistical Association, dia mengusulkan rumus berikut untuk menentukan jumlah ruang kelas. Rumus yang digunakan untuk menentukan berapa banyak unit yang akan dibuat dari sekelompok data. k = 1+ 3, 322 log n dimana: k = jumlah partisi n = jumlah pengamat Rumusnya disebut kriteria Sturges dan merupakan rumus yang menentukan berapa banyak partisi yang harus dibuat dari kumpulan data.
16 Dimensi Ruangan Disarankan agar jarak atau lebar ruangan sama untuk setiap ruangan. Padahal, pemilihan jarak dan jumlah kamar tidak berdiri sendiri. Jumlah ruangan yang banyak berarti ruang yang kecil di dalam ruangan dan sebaliknya. Secara umum rumus yang digunakan untuk menentukan interval kelas adalah: dimana: c = panjang interval kelas k = jumlah kelas Xn = nilai pengamatan terbesar X1 = nilai pengamatan terkecil
Penyajian Data Dengan Tabel
17 Batas Kelas Batas kelas bawah menunjukkan nilai data terkecil yang mungkin ada di kelas tersebut. Batas kelas atas menentukan nilai data terbesar yang bisa ada di kelas.
30-39, 40-49, 50-59 dst. Kemudian untuk harga: batas minimalnya adalah 30, 40, 50, dst. Batas atas adalah 39, 49, 59, dst. Interval kelas 30-39, 40-49, 50-59, dst, batas kelas bawah 29, 5-39, 5; 39, 5-49, 5, dst. Garis luar bagian atas (garis luar bagian atas) 39, 5; 49, 5, dst. Jarak antara tepi atas ruangan dan tepi bawah adalah panjang ruang ruangan.
Selain membuat tabel frekuensi untuk keperluan analisis, juga dibuat tabel frekuensi relatif dan kumulatif (untuk analisis tabular) kemudian dibuat grafiknya (untuk analisis grafis). Dalam bentuk gambar, grafik biasanya lebih mudah ditarik kesimpulannya daripada tabel.
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel, Diagram Gambar, Dan Diagram Batang Worksheet
Contoh tabel frekuensi relatif dan kumulatif dapat dilihat pada tabel berikut: Umur (tahun) Frekuensi (f) Relatif (fr) Frekuensi kumulatif kurang dari (fk*) (fk*) Frekuensi kumulatif kurang dari (fk**) 23 – 27 5 5 / 67 = 7,463% 67 28 – 32 11 11/67 = 17,187% 16 62 33 – 37 21 21/67 = 31,343% 37 51 38 – 68 % . 60 13 48 – 52 65 7 53 – 57 2 2/67 = 2,985% Jumlah 100
1. Histogram Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan interval kelas pada sumbu horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y).
23 Plot Histogram Untuk membuat histogram, limit kelas diubah menjadi 22.5, 27.5, 32.5, 37.5, dst. Kemudian setiap batang dengan ketinggian yang sama dengan frekuensi yang dimaksud dibangun di unit-unit ini.
Penyajian Data Dengan Grafik Dan Tabel
Ini adalah grafik garis yang menunjukkan kombinasi interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Di bawah ini adalah contoh kurva ogiv.
Kami mengumpulkan dan membagikan data pengguna dengan pemroses untuk mengoperasikan situs web ini. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami. Artikel oleh Harman R. Suvarman, MT
Tahun Barang Harga A B Total Harga (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1965 19, 1 315, 8 8, 3 234, 4 10, 8 81, 4 1966 22 , 1 388, 3 12, 7 307, 8 9, 4 80, 5 1967 24, 0 382, 4 11, 0 290, 4 13, 0 92, 0 65, 2 1086, 5 32, 3, , 9 Sumber : (1975) Sujana, Metodologi Statistik, Tarcito Bandung.
Data Dalam Bentuk Tabel Worksheet
4 Tabel kontingensi berukuran b x k untuk data yang terdiri dari dua klasifikasi/dua variabel. Artinya, b baris dan k kolom dibentuk oleh banyaknya kategori b dan banyaknya kategori k.
Di Kabupaten A Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 1970 Jenjang Pendidikan SD SLTA SLTA SLTA Jumlah Laki-Laki 4.758 2.795 1.459 9.012 Perempuan 4.032 2.116 1.256 7.404 Jumlah 2.7915 Pita, Standar Met.
Usia siswa 17 – 20 1.172 21 – 24 2.758 2.976 29 – 32 997 205 Total 8.108
Statistika │matematika Kelas 7
8 Bagan batang lebih akurat digunakan untuk data yang variabelnya bersifat kategorikal/karakteristik. Tingkat pendidikan Jumlah siswa Jumlah anak laki-laki Jumlah anak perempuan SD 875 687 1.562 SMP 512 507 1.019 ST 347 85 432 34 24 476 SMA 24 476
Contoh: produksi minyak setiap tahun, jumlah penduduk setiap tahun, suhu tubuh setiap jam. dll. Sumbu horizontal mewakili waktu. Sumbu vertikal mewakili jumlah data setiap saat.
Contoh Line Chart Material yang Digunakan pada Jasa B (dalam Satuan) Tahun 1961 376 1962 524 1963 412 1964 310 1965 268 1966 476 1967 69 54154
Ejercicio De Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel Atau Daftar
Hasil usaha A dan B Jutaan rupiah Tahunan Contoh grafik 1966 25 12 1967 31 13 1968 35 15 1969 42 16 1970 46 19 271 09
Biaya setelah operasi Penjaga Kehormatan (dalam jutaan rupiah) Persentase A 2 20% B 1,5 15% C 1,4 14% D 2,1 21% E F 1,6 16% Total 10 100%
16 Sebuah scatterplot digunakan untuk set data yang berisi dua variabel.
Penyajian Data Kuswanto Ppt Download
18 Klasifikasi-02, dalam tabel (mis. Excel) yang diserahkan setelah 2 April 2013 1. Badan Pusat Statistik Jakarta memiliki jumlah penduduk Indonesia menurut hasil sensus tahun 1961, tidak termasuk penduduk di Irian Barat). Jumlah penduduk dibagi menurut umur (dalam tahun): 0-4;
Bentuk penyajian data, penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran, penyajian data dalam bentuk diagram, bentuk penyajian, bentuk penyajian data kuantitatif, penyajian data dalam bentuk tabel, penyajian data dalam bentuk tabel statistika, bentuk penyajian data statistik, contoh soal penyajian data dalam bentuk tabel, penyajian data dalam bentuk histogram, contoh penyajian data dalam bentuk tabel, penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram