Baju Adat

Ini 2 Jenis Pakaian Adat Lampung Melinting dengan Gambarnya

Pakaian adat Lampung Melinting – Tak banyak provinsi di Indonesia yang keragaman masyarakatnya demikian tinggi seperti Lampung. Masyarakat di wilayah paling selatan Sumatera ini ditinggali baik oleh warga pendatang maupun etnis asli.

Warga pendatang telah tinggal sejak era kolonial Belanda dan bisa dibagi atas kelompok masyarakat Jawa, Bali, dan Sunda. Di sisi lain, suku asli Lampung sendiri bisa dibedakan dalam 2 kelompok besar. Kelompok pertama ialah orang Saibatin. Sementara yang kedua ialah orang Pepadun.

Baca Juga13 Tempat Wisata di Lampung yang Lagi Hits dan Viral

Masyarakat Saibatin hidup di wilayah pesisir dan memiliki sistem kemasyarakatan yang kompleks. Sementara itu, masyarakat Pepadun hidup di wilayah pedalaman dengan sistem kemasyarakatan lebih sederhana.

Lantas bagaimana dengan orang Melinting?

 

Seperti Apa Pakaian Adat Lampung Melinting?

 

Tak sedikit orang yang tidak tahu akan eksistensi sub etnis Melinting sama sekali. Padahal, mereka memiliki adat budaya dan identitas yang berbeda dibanding orang Saibatin maupun Pepadun.

Pada dasarnya, di Lampung memang ada banyak suku asli yang menetap sejak dulu kala. Meski secara umum orang Lampung dibedakan ke kelompok Saibatin dan Pepadun, sebenarnya masih banyak sub etnis lain yang tersebar di mana-mana. Jumlah kelompok seperti ini biasanya sedikit dan acap menempati wilayah yang cukup terisolir. Namun sekali lagi, mereka memiliki identitas kesukuan sendiri-sendiri.

Salah satu ekspresi identitas mereka bisa dilihat pada pakaian yang digunakan. Kira-kira seperti apa ya baju tradisional orang Melinting itu? Apakah warnanya merah seperti baju Saibatin? Dan apakah mahkotanya bergaris tegas sebagaimana orang Pepadun?

 

Ini Dia Pakaian Adat Lampung Melinting

 

Baju tradisional masyarakat Melinting dapat dilihat ketika dilangsungkan upacara pernikahan dan acara-acara kebudayaan seperti pentas tari. Secara umum, pernikahan orang Melinting sendiri dibedakan dalam tahapan berikut:

  1. Mesukum: calon mempelai pria mengajak calon mempelai wanita ke keluarganya untuk ditanyai kesediannya menikah.
  2. Ngakuk majau: prosesi pernikahan di keluarga pria.
  3. Ngibal serbou: prosesi pernikahan utama yang melibatkan keluarga pria dan wanita.

Lalu, bagaimana dengan bajunya? Yuk langsung simak penjelasannya di bawah ini daripada semakin penasaran.

 

1. Busana Adat untuk Perempuan Melinting

Pakaian Adat Lampung Melinting

Perempuan dalam balutan pakaian adat Lampung Melinting menggunakan sebuah busana yang terbuat dari kain tapis cekil. Kain tapis adalah kain tradisional yang dibuat dengan cara menenun benang emas dan benang katun.

Desain baju yang digunakan bertipe baju kurung atau brokat putih. Sementara untuk aksesorinya, digunakan kalung besar dan selendang jungsarat yang dipakai menyamping.

Selain itu, untuk menghias tampilan baju kurung, digunakan juga bulu serti. Bulu serti merupakan sebuah sabuk indah khas Lampung. Adapun untuk alas kakinya, perempuan Melinting mengenakan sepasang selop.

Bagaimana dengan mahkotanya? Mahkota yang besar merupakan salah satu ciri pakaian adat Sumatera. Khusus untuk masyarakat dari sub etnis ini, mahkotanya disebut dengan istilah siger dengan desain bercabang lima. Setiap cabang siger dikaitkan dengan rumbai yang selanjutnya sedikit menutupi wajah mempelai.

Baca JugaSeperti Ini Pernikahan Adat Lampung Pepadun dan Saibatin

Secara umum, busana pernikahan Melinting sangat mewah, indah, namun juga sakral. Tiap elemen yang digunakan memiliki makna tersendiri.

 

2. Busana Adat untuk Pria Melinting

Pakaian Adat Lampung Melinting

Pakaian adat Lampung Melinting pria tak kalah indahnya dengan pakaian adat untuk kaum perempuannya. Mempelai lelaki akan menggunakan celana pantalon yang berpadu dengan sebuah kemeja warna putih. Pemilihan warna ini sedikit banyak mengingatkan kita pada busana adat masyarakat Pepadun.

Sebagai aksesori, pihak lelaki akan mengenakan keris. Keris adalah sebuah tanda keberanian sekaligus kejantanan bagi warga Lampung. Di luar itu, digunakan juga kain tumpal, kerembung, dan kekat angin.

Untuk alas kakinya, mempelai pria juga mengenakan selop sebagaimana pengantin wanita. Ia juga menggunakan kalung yang bernama kalung bunturan serta papan jajar, serta gelang burung, dan juga gelang kano.

Baca Juga : 9 Makanan Khas Lampung Timur yang Enak dan Wajib Dicoba

Sebagai mahkota, para pria akan didandani dengan kopiah berwarna emas. Pemakaian kopiah ini melambangkan pengaruh Islam dalam masyarakat adat Melanting yang cukup kuat. Secara umum, baju tradisional Melanting sendiri terlihat gagah, berwibawa, dan islami.

busana pernikahan lampung

Kiranya, demikianlah penjelasan tentang baju tradisional Melinting beserta dengan contoh gambarnya. Sekali lagi, baju adat adalah suatu identitas penting bagi tiap suku di dunia ini. Sebagai warga negara Indonesia, tentunya menjadi kewajiban bagi kita untuk mengenal dan mendalami seperti apa pakaian adat Lampung Melinting ini. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button