Sejarah Kerajaan Buleleng – Pulau Bali telah mengalami pergantian kekuasaan dari masa ke masa. Peperangan pun acap kali terjadi antar penguasa-penguasa setempat untuk melebarkan wilayah cakupannya.
Bagaimana Sejarah Kerajaan Buleleng?
Cerita tentang kerajaan yang berlokasi di pulau seribu dewa ini tentu sangat menarik untuk disimak. Apalagi, tahun berdirinya belum terlalu lama, yakni pada 1660. Hingga keruntuhannya pada tahun 1848, tercatat berbagai gejolak sekaligus peristiwa penting telah terjadi.
Baca Juga : 8 Bukti Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo Yang Wajib Kamu Tau
10 Fakta Sejarah Kerajaan Buleleng
Bila ditotal, Buleleng telah berusia 188 tahun hingga tahun keruntuhannya. Beberapa sumber sejarah mencatat angka yang berbeda. Namun perbedaan ini adalah sesuatu yang wajar mengingat tak ada seorang pun yang tahu apa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
1. Didirikan Anak Selir
Kerajaan ini didirikan oleh seorang putra selir yang di kemudian hari bernama I Gusti Anglurah Panji Sakti. Pada masa tersebut, yang berkuasa ialah Raja Gelgel bernama I Gusti Ngurah Jelantik.
Namun, melihat gelagat sang putra, Sang Raja memerintahkan pengawalnya untuk mengasingkan anaknya tersebut. Kekhawatiran Sang Raja ternyata beralasan, anak yang ditakutinya akan menggantikan putra mahkota yang sah, di kemudian hari mendirikan kerajaan sendiri bernama Buleleng.
2. Meninggalkan 2 Buah Masjid
Salah satu fakta sejarah Kerajaan Buleleng yang sangat menarik adalah harmonisnya hubungan antar agama di kerajaan ini. Berlokasi di pesisir utara pulau Dewata, kerajaan ini memang menjadi tempat persinggahan pedagang dengan latar belakang suku serta agama yang berbeda-beda.
3. Memiliki 11 Raja dari 2 Wangsa Berbeda
4. Menjadi Pusat Aktivitas Dagang di Bali Utara
Fakta sejarah Kerajaan Buleleng yang juga tak bisa diabaikan adalah statusnya sebagai pusat perdagangan. Karena menguasai area tepi pantai, dibangun beberapa pelabuhan untuk menunjang aktivitas jual beli tersebut.
5. Diserang Mengwi dan Karangasem
Sempat sangat disegani, kekuasaan Buleleng memudar sepeninggal raja pertamanya, I Gusti Ngurah Panji Sakti. Dekade berikutnya dipenuhi dengan serangan dari kekuatan eksternal. Akhirnya pada 1732, kerajaan ini takluk oleh Mengwi.
Berbagai sumber sejarah Kerajaan Buleleng mencatat bahwa kerajaan ini pernah merdeka dari Mengwi pada 1752. Namun demikian, ia kemudian takluk lagi oleh Karangasem. Sejak itulah wangsa yang berkuasa berganti ke tangan wangsa Karangasem.
Keberadaan kampung Bugis juga merupakan salah satu fakta sejarah Kerajaan Buleleng yang sangat menarik. Suku Bugis memang dikenal karena suka merantau dan berdagang.
7. Mengobarkan Puputan terhadap Belanda
I Gusti Ngurah Jelantik
Keruntuhan Buleleng tak bisa dilepaskan dari keberadaan Belanda. Setidaknya terdapat 2 kali serangan yang dilakukan Belanda pada tahun 1846 dan 1848.
Meski pada akhirnya kalah di tangan penjajah, kerajaan yang didirikan I Gusti Anglurah Panji Sakti ini meninggalkan sebuah bangunan puri yang indah. Puri tersebut bernama Puri Agung Singaraja.
Kini selain menjadi saksi sejarah masa lalu, Puri Agung Singaraja juga digunakan masyarakat untuk berwisata. Lokasi puri berada di Jl. Mayor Metra Nomor 12, Singaraja.
Baca Juga : 10 Peninggalan Kerajaan Islam di Lampung dari Banten hingga Bone