Bukti peninggalan Kerajaan Larantuka – Indonesia merupakan sebuah negara dengan sejarah yang amat menarik. Selain pernah memiliki ratusan kerajaan Hindu-Budha dan kesultanan Islam, rupanya negeri ini juga pernah mempunyai kerajaan bercorak Kristen Katolik. Kerajaan tersebut bernama Larantuka.
Baca Juga : 11 Bukti Peninggalan Kerajaan Banjar! Ada Berlian sampai Masjid
Apa Saja Bukti Peninggalan Kerajaan Larantuka?
Meski sangat dipengaruhi Portugis, namun sejarah kerajaan di Flores Timur ini sebenarnya bisa dirunut hingga berabad-abad sebelumnya. Negarakertagama, misalnya, menyebut bahwa wilayah kerajaan ini dulunya dinamai Galiyao dan Solot. Interaksi dengan Majapahit pun sudah dimulai sejak saat itu.
Sementara pada masa kesultanan Islam, tercatat bahwa wilayah ini pernah melakukan perdagangan dengan Kesultanan Ternate. Namun kemudian, bangsa Portugis yang mencari rempah-rempah di Maluku, tertarik dengan Flores yang menghasilkan kayu cendana.
5 Bukti Peninggalan Kerajaan Larantuka
1. Katedral Reinha Rosari Larantuka
Katedral Reinha Rosari merupakan sebuah gereja tua yang umurnya sudah lebih dari 1 abad. Konon, dulunya gereja ini hanya dibangun dari kayu pada masa raja Adobala.
Namun pada tahun 1884, dilakukan pemugaran dengan besi yang didatangkan langsung dari Belanda.
2. Patung Tuan Ma
Bukti peninggalan Kerajaan Larantuka berikutnya adalah patung Tuan Ma. Patung ini memiliki asal usul yang tak biasa. Konon saat itu, sebuah kapal bangsa Eropa karam di wilayah Flores timur.
Seorang anak lelaki bernama Resiona melihat perempuan cantik dari kapal karam itu. Namun tak lama kemudian, ketika ditanya Resiona, si perempuan tiba-tiba menunduk dan berubah menjadi patung.
Patung ini kemudian disimpan oleh warga sekitar. Mereka mengeramatkannya dan menamainya sebagai Tuan Ma yang berarti Tuan dan Mama. Mereka percaya bahwa Tuan Ma adalah patung dari Tuhan Rera Wulan Tanah Ekan.
3. Istana Raja
Sebagaimana kerajaan lain pada umumnya, Larantuka pun meninggalkan sebuah warisan berupa istana raja. Bukti peninggalan Kerajaan Larantuka ini dibangun oleh Raja Don Lorenso DVG yang memerintah sejak 1887.
Bangunan istana raja sendiri dicat putih dengan ukuran 20 x 15 meter. Di masa awal kolonial Belanda, bangunan ini ditelantarkan sebab Belanda tidak mengakui Larantuka. Sementara di era Jepang, bangunan pernah dibom hingga benar-benar hancur.
Untungnya, pada tahun 1937, bangunan dipugar dan direnovasi kembali. Bagi yang tertarik, bangunan ini bisa dikunjungi di belakang Taman Doa yang saat ini menjadi spot wisata terkenal di Flores Timur.
4. Tradisi Semana Santa
Berbeda dengan bukti peninggalan Kerajaan Larantuka yang lain, Semana Santa bukanlah sebuah tinggalan fisik. Peninggalan ini berupa tradisi yang dilakukan setiap tahun.
Tradisi tersebut dilakukan sebagai bagian dari perayaan Paskah selama 7 hari. Semana Santa sendiri berarti pekan suci. Dalam tradisi ini, dilakukan arak-arakan masyarakat setempat sembari membawa patung Tuan Ma (Bunda Maria).
Peziarah yang datang dianjurkan menggunakan pakaian berwarna hitam. Para peziarah ini sekarang bukan hanya datang dari Larantuka namun juga dari pulau-pulau lainnya. Sepulang dari ziarah, warga akan membawa air bekas cucian Tuan Ma yang dipercaya memiliki khasiat mengusir hal-hal buruk.
5. Benteng Pertahanan
Setelah terdesak oleh Belanda di Solor, Portugis mulai mengkonsolidasi kekuatannya di Flores timur. Sebagaimana disebut di atas, pada masa inilah, berkembang sebuah kerajaan Katolik dengan sang Raja, Ola Ado Bala yang mengganti namanya menjadi Don Fransisco Ola Ado Bala DVG.
Di masa-masa tersebut, Portugis membangun sebuah benteng pertahanan untuk menghalau Belanda. Meriam-meriam pun diarahkan guna mempertahankan Flores Timur dan beberapa wilayah lain seperti Adonara dan Lembata. Sayang, saat ini benteng tersebut sudah mengalami kerusakan yang parah.
Baca Juga : 7 Bukti Peninggalan Kerajaan Pajang di Surakarta