Bukti peninggalan Kerajaan Pajang – Pasca runtuhnya Demak, pusat kekuasaan di Jawa jatuh di tangan Kesultanan Pajang. Lokasi kesultanan ini berada di Solo atau Surakarta provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga : Peninggalan Kerajaan Kediri Paling Valid Menurut Ahli Sejarah
Pada periode puncaknya, Pajang berhasil melakukan ekspansi hingga ke wilayah Blora dan Madiun, Jawa Timur. Kekayaannya sendiri didasarkan pada hasil panen beras yang melimpah di pedalaman Jawa.
Apa Saja Bukti Peninggalan Kerajaan Pajang?
Saking cintanya pada Demak, ia rela membela kerajaan pesisir itu dari serangan Arya Penangsang.
Jaka Tingkir menang melawan Arya Penangsang. Ia pun meneruskan takhta Demak sekaligus mendirikan kesultanan Pajang. Sayangnya, tak berapa lama kemudian, ia harus menghadapi serangan Mataram Islam.
7 Bukti Peninggalan Kerajaan Pajang
Usia Pajang ini memang tidak begitu lama. Bahkan bila ditotal, usianya hanya mencakup 20 tahun dari tahun 1568 hingga 1586. Daftar raja-rajanya pun hanya tiga, yakni Sultan Hadiwijaya atau Adiwijaya, Sultan Awantipura, dan Sultan Prabuwijaya. Pada 1587, kerajaan ini resmi menjadi vassal Mataram Islam.
1. Keraton
Bangunan keraton Pajang memang sudah benar-benar hancur. Yang tersisa hanyalah batas-batas fondasinya dan beberapa relik yang tidak utuh.
2. Makam Sultan Hadiwijaya
Bukti peninggalan Kerajaan Pajang berikutnya adalah makam Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir. Lokasi makam ini berada di Plupuh, Sragen, Jawa Tengah. Arsitektur makam sendiri memiliki kesan elegan yang menenangkan.
3. Keris Carubuk yang
Keris Carubuk adalah salah satu benda pusaka yang dimiliki oleh Sultan Hadi Wijaya. Konon, keris inilah yang dulu dipakai untuk mengalahkan Arya Penangsang yang bersenjatakan keris Setan Kober.
4. Kampung Batik Laweyan
Kampung batik Laweyan adalah salah satu kampung yang sangat bersejarah di Jawa Tengah. Menurut R.T. Mlayadipuro, sebetulnya desa Laweyan sudah eksis sebelum Kesultanan Pajang berdiri.
5. Pasar Laweyan
Sebagai kampung sentra batik, Laweyan memiliki pasar tersendiri yang dinamai pasar Laweyan. Pasar ini menyediakan ragam batik yang jarang ditemukan di tempat lainnya. Tak heran, pengunjung pasar Laweyan selalu ramai dari tahun ke tahun.
6. Makam Kyai Ageng Henis
Makam Kyai Ageng Henis atau kadang juga disebut Ki Ageng Enis adalah bukti peninggalan Kerajaan Pajang yang juga tak bisa diabaikan. Sang kyai merupakan guru spiritual Jaka Tingkir yang kemudian mengabdikan dirinya ke kerajaan muridnya tersebut.
7. Masjid Kyai Ageng Henis
Selain makam, di Solo juga ada Masjid Kyai Ageng Henis. Oleh masyarakat setempat masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Laweyan.
Menurut catatan sejarah, masjid Laweyan dulunya merupakan pura Hindu yang kemudian diubah menjadi masjid karena warganya memeluk Islam. Bentuk masjid sendiri sangat khas dengan atap ala bangunan Jawa.
Baca Juga : 10 Peninggalan Kerajaan Islam di Lampung dari Banten hingga Bone