Bukti Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai – Apakah kalian tau, jika Samudera Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia?
Ya, Samudera Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia, Kerajaan Samudera Pasai terletak pada bagian pesisir pantai utara Sumatra, kurang lebih sekitar daerah Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.
Bukti Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai di dirikan pada tahun 1267, yang di dirikan oleh Sultan Malik As-Saleh.
Baca Juga : Bukti Peninggalan Kerajaan Banten Yang Masih Ada Sampai Saat Ini
Ada banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai, diantaranya perselisihan antar keluarga kerajaan, perebutan kekuasaan kerajaan dan jabatan sehingga terjadi pemberontakan antara dua bersodara yang tidak dapat di hindari yang mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai.
Meskipun begitu perselisihan di antara keluarga kerajaan bukan faktor utama yaaa, masih ada banyak faktor lagi.
Peninggalan ini menjadikan bukti sejarah Kerajaan Samudera Pasai pada masa itu, berikut adalah peninggalan Kerajaan Samudera Pasai.
Bukti Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai Yang Masih Ada Sampai Saat Ini
-
Dirham / Mata Uang
Dirham Samudera Pasai |
Dirham merupakan mata uang untuk transaksi jual beli barang pada kala itu. Ada dua jenis dirham yaitu Satu Dirham dan Setengah Dirham.
Pada suatu sisi dirham tertulis nama Muhammad Malik Al-Zahir dan pada satu sisi lainnya tertulis Al-Sultan Al-Adil.
-
Naskah Surat Sultan Zainal Abidin
Naskah Surat Zainal Abidin |
Naskah Surat Sultan Zainal Abidin di tulis langsung oleh Sultan Zainal Abidin pada tahun 1518 Masehi atau 923 Hijriah. Surat tersebut di peruntukan ke Kapitan Moran yang menjadi wakil raja Portugis di India pada saat itu.
Surat tersebut di tulis dalam bahasa arab, yang isinya kurang lebih membahas keadaan Kesultanan Samudera Pasai pada kalau itu di abad ke-16.
Di dalam surat itu terdapat nama-nama Kerajaan atau negri yang memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Samudera Pasai. Di antaranya Negri Mulaqat (Malaka) dan Fariyaman (Pariaman)
-
Cakra Donya
Cakra Donya |
Cakra Donya merupakan sebuah lonceng peninggalan Kerajaan Samudera Pasai yang terbilang cukup keramat. Cakra Donya merupakan lonceng yang berupa mahkota berbentuk stupa buatan China.
Cakra Donya memiliki tinggi 125 cm dan lebar 75 cm.
Cakra memliki arti tersendiri yang berarti Poros Kereta, lambang-lambang wishnu, matahari atau cakrawala. Sedangkan Donya memiliki arti Dunia.
Cakra Donya ini merupakan hadiah pemberian dari bangsa china ke Kerajaan Samudera Pasai karena sudah berhasil mengalahkan bangsa Portugis.
-
Stempel Kerajaan Samudra Pasai
Stempel Kerajaan Samudra Pasai |
Para peneliti sejarah Kerajaan Islam mempercayai bahwa stempel ini merupakan stempel yang di gunakan oleh Kerajaan Samudera Pasai pada kala itu.
Terdapat nama Muhammad Malikul Zahir pada stempel tersebut, yang menandakan benar jika stempel ini termasuk peninggalan Kerajaan Samudra Pasai.
-
Nisan Sultan Malik As-Shalih
Nisa Sultan Malik As-Shalih |
Pada Nisan milik Sultan Malik As-Shalih ini memiliki bentuk persegi empat memiliki pipih bersayap dan bagaian atas memiliki mahkota dua tingkat, di bagaian depan belakang Nisan terdapat panil dengan pahatan kaligrafi Arab. Secara keseluruhan inskripsi tersebut berbunyi seperti berikut;
“Ini kubur adalah kepunyaan almarhum hamba yang di hormati, di ampuni, yang taqwa, yang menjadi penasehat, yang terkenal,yang berketurunan, yang mulia, yang kuat beribadah, penakluk, yang bergelar Sultan Malik As-Shalih. Tanggal wafat, bulan Ramadhan 696 Hijriah/1297 Masehi”