Sejarah Kerajaan Waigeo – Ada banyak bukti dokumenter dan lisan yang membuktikan bahwa Islam di Papua bukanlah agama baru. Menurut catatan Rasmaida Sinagi dalam buku tersebut
Pada abad ke-16, para sultan Maluku memiliki pengaruh di wilayah barat Pulau Papua, khususnya di Kepulauan Raja Ampat, yang meliputi pulau Waigea, Salawati, Misool, dan Waigama.
Sejarah Kerajaan Waigeo
Raja Vaigama dan Raja Misul berada di bawah Sultan Baka, dan Pulau Waygo dan Pulau Salawat menjadi rebutan Sultan Ternate dan Tidore. Persaingan antara kedua sultan tersebut mempengaruhi perluasan kedua kesultanan tersebut.
Waigeo: Daya Tarik Sunset Di Daratan Di Raja Ampat
“Sultan Ternate memperluas kekuasaannya ke pulau-pulau di sebelah barat Sulawesi dan Halmahera, sedangkan Tidore memperluas kekuasaannya ke Seran timur, Irian barat dan semua pulau antara Irian dan Halmahera,” kata pejabat itu.
Menurut catatan, Papua adalah rumah bagi sembilan kerajaan Islam, Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misul, Kerajaan Salawat, Kerajaan Sailolof, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati, Kerajaan Kowayi, Kerajaan Ayduma, dan Kerajaan Cayman. Menurut para ahli sejarah, kesembilan kerajaan ini tidak dapat dipisahkan dari tiga kerajaan Islam Maluku, Ternate, Tidore, dan Baka yang merupakan kerajaan-kerajaan kuat di Nusantara.
Namun, masih belum ada konsensus di antara para ahli sejarah tentang kapan dan bagaimana Islam masuk ke tanah Papua. Sejarawan setuju bahwa Islam mendahului agama Kristen di Papua.
Sejarah Asal Usul Masuknya Islam Di Papua
Kepulauan Raja Ampat merupakan mata rantai penting dalam rantai perdagangan antara Kesultanan Tidore dan Papua. Sumber utama daerah ini adalah sagu yang dibawa ke Tidor ketika penduduknya tidak memiliki sagu. Produk ekonomi yang penting dari wilayah ini adalah bulu babi dan penyu.
Permintaan teripang dan penyu membuat pulau-pulau itu sering dikunjungi para pedagang dari Seram Bagian Timur, Tidore, dan Ternate. Pedagang berdagang dengan penduduk lokal kepulauan Raja Ampat. Barang yang diperdagangkan berupa gelang besi putih, aneka piring dan periuk porselin Timor, bulu babi, kura-kura dan sagu.
“Karena para pedagang itu sudah lama tinggal di daerah itu, terkadang sebagian dari mereka menikah dengan warga setempat. Kebingungan ini memaksa banyak warga setempat untuk masuk Islam,” ujarnya.
Silat, Kerajaan / Prov. Kalimantan Barat
Letak Papua yang strategis membuat wilayah tersebut menjadi perhatian dunia barat dan para pedagang lokal nusantara. Kaya akan mineral atau bijih berharga dan banyak rempah-rempah, kawasan ini menjadi tujuan para pedagang.
Menurut tulisan Ambar Hasan, kisah kedatangan Islam di Sorong dan Fakfak terjadi dalam dua jalur. Masjid Patimburak adalah salah satu bukti keberadaan Islam di Papua yang paling terjaga dengan baik. Masjid-masjid mengenal masjid ini sebagai Masjid Tua Patimburak.
Selain masjid seperti Masjid Patimburak, Masjid Tunasgain di Pulau Tunasgain, Masjid Tubirseram di Pulau Tubirseram. Selain bukti keberadaan masjid-masjid tersebut, terdapat tinggalan arkeologi berupa tiang-tiang kayu yang dicat di desa tua Darembang.
Matan, Kerajaan / Prov. Kalimantan Barat
Dilihat dari gambar dan gambarnya, pilar ini dianggap sebagai landasan Masjid Khanka. Ada bukti lain berupa manuskrip kuno. Fakfak masih memiliki lima manuskrip berusia 800 tahun berupa buku berbagai ukuran yang dititipkan kepada Raja Potippus XVI. Naskah ini merupakan Mushaf Alquran berukuran 50 cm x 40 cm.
Ada bukti penyebaran Islam di kawasan Monakra, termasuk manuskrip yang diterjemahkan ke Tidor dan kemudian ke Indonesia. Di dalamnya juga terdapat teks khutbah Melayu dalam bahasa Arab pada 28 Rajab 1319.
Selain bukti fisik, beberapa daerah di Papua mungkin juga mengandung pola atau bentuk kehidupan sosial budaya Islam. Hal-hal seperti pernikahan, ulang tahun, khitanan, pindah rumah dan pindahan. Semuanya dimulai dengan membaca buku Bertsanti. Artinya Islam telah berkembang dan hidup dalam masyarakat setempat sejak lama*.
Menjejaki Sejarah Islam Di Raja Ampat, Sudah Ada Sejak Abad Ke 15
Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau praktik penulisan GNFI. Kami berusaha membersihkan GNFI dari konten yang seharusnya tidak ada di sini. Sobat, tahukah sobat bahwa ada beberapa kerajaan Islam di Papua pada zaman dahulu? Ini adalah fakta yang tidak banyak diketahui karena menurut sensus 2010, umat Islam hanya mencapai 22% dari populasi di sini.
Papua tidak identik dengan Islam, pulau tetangga Maluku memiliki pengaruh Islam yang kuat.
Kedatangan misionaris Jerman pada tahun 1855 mempengaruhi mayoritas umat Kristiani, membuat persebaran agama antara Maluku dan Papua menjadi kontroversial.
Makalah Kerajaan Islam Di Maluku Utara
Jejak kerajaan Islam di Papua patut dikaji sebagai salah satu jejak sejarah nusantara. Inilah beberapa di antaranya.
Salah satu kerajaan Islam Papua adalah Waigeo. Wayego yang terletak di gugusan Raja Ampat merupakan salah satu kerajaan Islam yang paling menonjol pada masanya. Ia memiliki kerjasama yang erat dengan Kesultanan Ternate dan Tidore.
Sebelum kedatangan Islam, kerajaan Vaigo memperdagangkan budak. Namun, hal ini tidak lagi dilakukan karena tidak sesuai dengan syariah.
Amfoan, Kerajaan / P. Timor
Pusat kekuasaan kerajaan di Raja Ampat adalah provinsi Wewaya Papua Barat, pulau terbesar di gugusan tersebut. Papua Barat masih didominasi Muslim, dengan 50% dari populasi pada tahun 2018.
Kerajaan Islam Papua sering dikenal sebagai pusat terumbu karang. Misool terletak di Semenanjung Onim Fakfak di Kepulauan Raja Ampat.
Pengaruh kesultanan Tidar lebih besar dari pengaruh Theranat. Namun, kerjasama antara Kerajaan Maluku dan kedua pemerintahan terjalin dengan baik.
Sejarah Kerajaan Kerajaan Islam Di Papua
Salavati adalah bagian dari Kesultanan Tidore. Mengingat hal tersebut, tidak mengherankan jika pengaruh Islam begitu kuat di sana.
Kerajaan Salawat bisa dibilang sangat modern karena memiliki institusi sosial dan administrasi yang kuat.
Kerajaan Islam Papua berikutnya adalah Sayalalof. Itu terletak di ujung pulau burung New Guinea.
Kerajaan Kerajaan Islam Di Papua
Struktur pemerintahan Kerajaan Sailolof sangat kuat. Dua dinasti penting berkuasa di sana, yang pertama adalah monarki Sailolof Fun Kalana.
Ada juga Rat Adat. Saat ini, perannya mirip dengan Mejlis. Tugasnya adalah berkoordinasi dengan pihak istana, mengawasi kebijakan pemerintah, dan membantu berbagai urusan kerajaan
Kerajaan ini awalnya merupakan bagian dari Fakfak yang berpusat di Onin. Namun konflik dengan pemerintah Rumbati memaksanya pindah ke Egu.
Makalah Kerajaan Maluku, Papua Dan Nusatenggara
Kerajaan Fatagar juga memiliki pengaruh besar terhadap Islam karena kerjasamanya dengan Kesultanan Tidor. Setelah kedatangan Belanda, pengaruh mereka meningkat.
Pengaruh Belanda ini menyebabkan hilangnya sistem kerajaan secara bertahap. Ini karena dia terlibat dalam berbagai kegiatan dan membayar gaji raja. Inilah yang memperkuat kolonialisme negara di sini.
Tentu teman-teman semua bertanya-tanya mengapa Kerajaan Islam Papua bisa runtuh. Mengapa Kerajaan Islam Papua kehilangan pengaruhnya? Bahkan, sedikit yang diketahui tentang pemerintahan Islam. Ada beberapa penyebab disintegrasi Kerajaan Islam Papua. Alasan-alasan ini adalah:
Pdf) Buku Sejarah Kelas 10(untuk Siswa)
Keduanya terkait erat dengan sistem Islam dan berhubungan erat dengan berbagai kerajaan di Papua karena letak geografisnya.
Ketika kedua sultan kehilangan pengaruhnya, kerajaan Islam di Papua yang sebagian besar diperintah oleh Ternate-Tidore otomatis bubar.
Misionaris dari Jerman masuk ke Papua pada tahun 1855. Mereka memenuhi misi menyebarkan agama Kristen. Agama ini sepertinya diterima sepenuhnya dalam bahasa Papua karena akarnya kuat di masa lalu akibat penjajahan. Inilah mengapa agama Kristen adalah salah satu agama paling populer di Papua.
Wengker, Kerajaan / Prov. Jawa Timur
Di Indonesia, penjajahan mengubah banyak kerajaan menjadi satu sama lain. Ini terjadi di Maluku dan Papua. Selama perang, Portugis memihak Papua. Sedangkan Spanyol memihak Tidore. Masalah ini menyebabkan hubungan buruk antara Tidore dan Kerajaan Islam Papua dan menghancurkan keduanya.
Beberapa daerah, seperti Tidore, masih mayoritas Muslim. Kondisi Papua agak berbeda. Kedatangan penjajah dan misionaris semakin melemahkan pengaruh Islam.
Apalagi pengaruh Islam terutama tidak datang dari kerajaan-kerajaan Islam di sana. Kerjasama Ternat-Tidore dan hubungan kekuasaan. Oleh karena itu, wajar jika pengaruh Islam di sana tidak sekuat pengaruh agama lain.
Tolong Yaa Bantuin Sejarah
Meskipun pengaruh Islam di Papua tidak sebesar pada masa pemerintahannya, namun penduduk muslim di sana sangat besar. Tentu masjid memiliki banyak kebutuhan yang belum terpenuhi.
Sahabat bisa berdonasi ke mesjid atau tempat lain melalui sistem crowdfunding Bumi Mandir.
Sahabat, tidak hanya di Papua, umat Islam di NTT juga minoritas dan masih membutuhkan bantuan. Ayo bantu mereka dengan klik disini, jejak Islam di Papua tidak banyak dibahas. Berbeda dengan Pulau Jawa yang merupakan penyumbang terbesar penduduk muslim Indonesia. Namun, Papua memiliki sejarah panjang dengan Islam dan kerajaan di masa lalu.
Sejarah Kerajaan Islam Di Pulau Papua
Jejak kedatangan Islam di Papua dapat dilihat pada berbagai peninggalan yang terlihat hingga saat ini. Salah satu petunjuknya adalah pembangunan masjid, seperti Masjid Patimburak atau Masjid Tua Patimburak setempat. Ada juga masjid lain seperti Masjid Tunasgain di Pulau Tunasgain dan Masjid Tubirseram di Pulau Tubirseram.
Beberapa manuskrip bersaksi tentang penyebaran Islam di Papua. Lima manuskrip dan buku berusia 800 tahun masih disimpan di Fakultas Sains. Naskah tersebut berupa Mushaf Alquran berukuran 50 x 40 cm. Monocravy juga memiliki manuskrip berbahasa Tidor yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Selain bukti fisik, terdapat corak keislaman yang tercermin dalam kehidupan sosial budaya yang ada di beberapa wilayah Provinsi Papua. Misalnya memulai acara seperti pernikahan, kelahiran, khitanan, membangun rumah baru, dan pindah rumah baru dari membaca buku.
Kerajaan Waigeo Di Papua: Sejarah, Kejayaan & Peninggalan
Selain itu, beberapa kerajaan Islam telah terdaftar di Papua. Jejak dokumenter dan lisan melanjutkan sejarahnya. Salah satunya adalah buku
Oleh Durruddin Mashad. Buku itu mengatakan bahwa Kerajaan Islam Papua menderita
Sejarah kerajaan romawi, sumber sejarah kerajaan sriwijaya, sejarah terbentuknya kerajaan majapahit, sejarah kerajaan medang kamulan, kerajaan waigeo, sejarah kerajaan majapahit lengkap, buku sejarah kerajaan sriwijaya, sejarah berdirinya kerajaan majapahit, cerita sejarah kerajaan majapahit, sumber sejarah kerajaan majapahit, sejarah kerajaan, sejarah kerajaan mojopahit